Karena ini yang
terbaik
“Betapa banyak
manusia yang dihukum secara berangsur-angsur melalui kesenangan yang di berikan
kepadanya” (Abdullah bin mas’ud r.a)
Aku kembali
berfikir.
Sang Bunga tak
bisa lagi bersama sang Angin. Awalnya Bunga begitu sedih, saat Angin tidak bisa
mengunjungi Bunga dan bersama dengan Bunga setiap saat seperti yang Bunga
inginkan. Sempat terbesik dalam hati Bunga untuk meronta, tapi sia-sia. Bunga
terlalu malu untuk mengungkapkannya. Biarkanlah Angin melakukan apa yang Angin
ingin lakukan. Lalu Bunga teringat pada Penciptanya. Ini yang terbaik. Bunga
ingin berusaha untuk menjadi lebih baik, ingin membuat serbuk yang lebih tebal,
agar bisa memunculkan tanaman-tanaman baru lain yang berguna untuk sesama. Bunga
masih ingin terus mengatur hatinya. Agar tak setiap saat memandang Angin. Angin
yang lembut bertiup dan berdesir di hatinya. Entah kapan Angin akan datang
untuk Bunga, atau tidak akan datang sama sekali. Meskipun Angin amat dekat
dengan Bunga. Saat ini, Bunga masih tidak tahu akhir dari ceritanya. Karena
Allah, akan memberikan akhir cerita yang terbaik untuk sang Bunga.
Betapa besar nikmat Allah yang sudah di berikan pada Bunga
dalam 2 tahun terakhir.
Ukhuwah yang indah semasa SMA
Pelajaran berharga dari teman-temn sebaya
Problema dengan teman se-asrama sudah hilang seketika. Aku
tidak banyak merasakan sakit hati dan iri.
Bertemu dengan orang-orang yang baik.
Bisa aktif di organisasi apapun yang ku mau.
Tanpa harus berusaha keras, teman-teman mau menghargaiku.
Selalu mendapat uang lebih dari ibuku yang Alhamdulillah di
beri uang yang lebih oleh Allah. Aku tidak pernah kekurangan uang.
Laptop milik teman-temanku yang bisa setiap saat aku pilih
pinjam yang mana
HP yang bisa di gunakan dan sedia pulsa setiap saat, tanpa
harus menahan rasa ingin mengirim pesan kepada orang tua
Orang tua yang merasa semakin sayang padaku.
Jogja sebagai kota pelajar semakin membuat aku banyak
kenalan dan pengetahuan.
Amboooooooy... banyak sekali yang bisa aku tuliskan. Dan aku
hampir saja berkata : AKU TAK PUNYA MASALAH.
Bayangkan, betapa jenuhnya aku menghadapi dunia yang
melenakanku, dan aku tidak menggunakan nikmat itu dengan baik. Jika lihat rak
bukuku, tidak akan ada yang pernah
bilang bahwa aku kekurangan buku. Jika lihat almari bajuku dan kamu temukan
uang, kamu akan berkata, itu cukup untuk 1 bulan, jika melihat kasurku yang
tertata rapi, kamu akan berkata : itu nyaman tidur di atasnya. Aku bisa makan,
tidur, belajarr dan bergaul dengan tenang. Ini sangat melenakan. Hal yang
paling utama harus aku lakukan : Membuat aku mensederhanakan hidup.
Apa yang harus aku lakukan selanjutnya? Banyak!
1.
Perlakukan bukumu dengan baik : baca ia setiap
waktu. Atur hari dan waktu untuk mempergunakannya.
2.
Atur dan pergunakan uang dengan bijak. Pakai sebisamu,
jangan memaksakan diri. Tap jangan ulurkan hingga melampaui batas. Gunakan untuk
sedekah.
3.
WAKTU. Bukan hal sederhana yang haru
disepelekan. Buat jadwalmu. Jangan tidur terlalu cepat maupun terlalu malam. Pukul
23 adalah yang paling lambat. Jam 3 adalah maksimal kamu menikmati tidurmu.
4.
Manfaatkan waktu pelajaran yang kamu punya. Jangan
sia-siakan guru yang ada di depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar