Minggu, 26 Februari 2012

English Debate Competition. :)


Conflicts
1.       THW allow other states to intervene at their own choice, in a civil war
2.       THBT all states should have the right to develop nuclear weapons
3.       THW abolish the veto power in the United Nations Security Council
Economy
1.       THBT the ACFTA would bring more harm than good to Indonesia
2.       THW stop giving unemployment benefits in developed countries
3.       THW legalize gambling industries to develop underprivileged areas
Technology
1.       THW not allow young children to own their own mobile phones
2.       THBT governments should be allowed to censor internet content in their countries
3.       THW never clone a human being

Dalam hitungan hari, kami akan berjuang. Allah, tolong kami. Mudahkan kami dalam segala urusan kami. SOLO...?? We are comiiiiiing!

Senin, 20 Februari 2012

Aku dan Hidupku

Sekarang umurku 16 tahun. Aku sudah hidup dalam keluarga yang sederhana, tanpa restaurant mewah yang selalu teman-teman ceritakan, bukan barang-barang mewah yang selalu di tawarkan, bahkan akupun tidak pernah melihat barang baru di rumah. Semua tidak baru. Ayahku lebih senang membeli barang rusak yang kemudian di perbaiki sedemikian rupa. Aku punya banyak barang tapi aku belum pernah melihat barang-barang itu bersama dengan kardusnya. Tapi aku tetap bahagia. Sedangkan adik kecilku, setiap apa yang di inginkan, tidk pernah di tolak. Dan semua yang di berikan selalu tidak pernah bertahan lebih dari satu tahun.
Aku iri. Setiap berganti tahun ajaran baru, adikku selalu dapat buku-buku yang sudah di sampul rapi dan di tuliskan namanya, waktu aku SD dulu, ibukku pun tidak pernah mau menuliskan namaku di atas sebuah buku tulis. Meski hanya sebuah. Rak dan buku-bukuku selalu ku tata di atas meja belajar. Tapi adikku, tidak pernah meletakku buku-bukunya di rak, kalau bukan aku yang membersihkannya dan membuatkannya rak manis, ya ibuku yang hanya menumpukknya di atas meja. Aku tidak pernah di temani belajar, meski hanya ½ jam. Aku selalu belajar semauku. Tidak ada yang setiap hari menyuruhku belajar. Saat ini, hampir setiap hari ibuku harus mengecek ke sekolah untuk adikku.
Bersambung.. sudah malam.

Rabu, 15 Februari 2012

:)

Jujur itu Hebat
Tebakannya PAS! Mengenai sasaran. Saat di jawabnya pertanyaan konyol dari teman laki-lakiku. Jantungku berdegup semakin kencang. Tak tahu seperti apa rupaku tadi. Merah atau tidak pipiku, aku berhasil menyembunyikannya. Tapi benar-benar tak ku sangka. Tebakannya PAS! Menebak, siapa yang sedang mengisi hatiku. Selalu saja ada kobaran api cemburu. Luapan rasa ingin di cinta dan di kasihi oleh yang terkasih. Ini menyiksa diri, sekaligus memberikan rasa tak tertandingi. Selalu saja cinta yang ku bahas di sini. Tapi ingat, aku akan terus menyesal dan merasa sesak, jika tak ada seorangpun yang mengetahuinya. Allah.. Siapapun orang yang pertama kali tahu akan rasa ini, aku harap adalah orang yang aku kasihi. Bukan aku ingin di balas, tapi aku, benar-benar sudah muak!

Senin, 06 Februari 2012

Karena ini yang terbaik :)


Karena ini yang terbaik
“Betapa banyak manusia yang dihukum secara berangsur-angsur melalui kesenangan yang di berikan kepadanya” (Abdullah bin mas’ud r.a)
Aku kembali berfikir.
Sang Bunga tak bisa lagi bersama sang Angin. Awalnya Bunga begitu sedih, saat Angin tidak bisa mengunjungi Bunga dan bersama dengan Bunga setiap saat seperti yang Bunga inginkan. Sempat terbesik dalam hati Bunga untuk meronta, tapi sia-sia. Bunga terlalu malu untuk mengungkapkannya. Biarkanlah Angin melakukan apa yang Angin ingin lakukan. Lalu Bunga teringat pada Penciptanya. Ini yang terbaik. Bunga ingin berusaha untuk menjadi lebih baik, ingin membuat serbuk yang lebih tebal, agar bisa memunculkan tanaman-tanaman baru lain yang berguna untuk sesama. Bunga masih ingin terus mengatur hatinya. Agar tak setiap saat memandang Angin. Angin yang lembut bertiup dan berdesir di hatinya. Entah kapan Angin akan datang untuk Bunga, atau tidak akan datang sama sekali. Meskipun Angin amat dekat dengan Bunga. Saat ini, Bunga masih tidak tahu akhir dari ceritanya. Karena Allah, akan memberikan akhir cerita yang terbaik untuk sang Bunga.
Betapa besar nikmat Allah yang sudah di berikan pada Bunga dalam 2 tahun terakhir.
Ukhuwah yang indah semasa SMA
Pelajaran berharga dari teman-temn sebaya
Problema dengan teman se-asrama sudah hilang seketika. Aku tidak banyak merasakan sakit hati dan iri.
Bertemu dengan orang-orang yang baik.
Bisa aktif di organisasi apapun yang ku mau.
Tanpa harus berusaha keras, teman-teman mau menghargaiku.
Selalu mendapat uang lebih dari ibuku yang Alhamdulillah di beri uang yang lebih oleh Allah. Aku tidak pernah kekurangan uang.
Laptop milik teman-temanku yang bisa setiap saat aku pilih pinjam yang mana
HP yang bisa di gunakan dan sedia pulsa setiap saat, tanpa harus menahan rasa ingin mengirim pesan kepada orang tua
Orang tua yang merasa semakin sayang padaku.
Jogja sebagai kota pelajar semakin membuat aku banyak kenalan dan pengetahuan.
Amboooooooy... banyak sekali yang bisa aku tuliskan. Dan aku hampir saja berkata : AKU TAK PUNYA MASALAH.
Bayangkan, betapa jenuhnya aku menghadapi dunia yang melenakanku, dan aku tidak menggunakan nikmat itu dengan baik. Jika lihat rak bukuku,  tidak akan ada yang pernah bilang bahwa aku kekurangan buku. Jika lihat almari bajuku dan kamu temukan uang, kamu akan berkata, itu cukup untuk 1 bulan, jika melihat kasurku yang tertata rapi, kamu akan berkata : itu nyaman tidur di atasnya. Aku bisa makan, tidur, belajarr dan bergaul dengan tenang. Ini sangat melenakan. Hal yang paling utama harus aku lakukan : Membuat aku mensederhanakan hidup.
Apa yang harus aku lakukan selanjutnya? Banyak!

1.       Perlakukan bukumu dengan baik : baca ia setiap waktu. Atur hari dan waktu untuk mempergunakannya.
2.       Atur dan pergunakan uang dengan bijak. Pakai sebisamu, jangan memaksakan diri. Tap jangan ulurkan hingga melampaui batas. Gunakan untuk sedekah.
3.       WAKTU. Bukan hal sederhana yang haru disepelekan. Buat jadwalmu. Jangan tidur terlalu cepat maupun terlalu malam. Pukul 23 adalah yang paling lambat. Jam 3 adalah maksimal kamu menikmati tidurmu.
4.       Manfaatkan waktu pelajaran yang kamu punya. Jangan sia-siakan guru yang ada di depan.

Sabtu, 04 Februari 2012

SAMPAH


Seperti biasa, aku menciptakan tempat  sampahku sendiri.
            Rasanya hidupku sudah penuh dengan hal-hal yang sia-sia. Hingga detik ini, aku belum merasakan hidup yang sesungguhnya. Aku sudah terlena. Aku malah ingin di penjara, merasakan nikmatnya dan indahnya cinta Allah. Aku tidak ingin lagi terbang bebas seperti burung. Toh, aku masih bisa menatap indahnya langit, merasakan harumnya bunga, menghirup udara sesegar dulu, dan memandangi bintang-bintang. Karena Allah maha pemurah.
            Ya, karena aku jenuh. Jenuh dengan rutinitasku yang sekarang. Semua yang ku lakukan, jadi serba berlebihan dan terlewat batasnya. Pagar yang sudah ku bangun selama bertahun-tahun kini tinggal akarnya. Akar yang menancap di tanah. Bunga yang menghiasinya kini tak tampak lagi. Batangnya sudah keropos. Warna catnya juga sudah mulai pudar. Tapi masih di bilang kokoh. Tahu apa yang ku maksud?
Aku ingin bisa shalat tepat waktu lagi!
Aku ingin bisa menikmati indahnya berpuasa!
Aku ingin merasakan nikmatnya menangis di sepertiga malam terakhir!
Aku ingin, kembali berkumpul dengan orang-orang yang menyejukkan hati!
Aku ingin manjaga Lisan, Mata, Telinga dan seluruh anggota badanku!
Aku kehilangan ghandul basharku...
Aku kehilangan teman-temanku yang dulu.
Dan sekarang aku mulai berfikir bahwa adaptasiku mulai menghilangkan warnaku. Aku mulai terwarnai. Aku tak ingin berteriak lagi. Aku nggak mau kehilangan aku yang dulu. Dan aku menangis saat ini.
            Aku kehilangan sosok teman-teman yang mampu menjaga dirinya. Aku rindu mereka ya Allah.. Aku rindu.
            Sekarang aku bisa seenaknya duduk satu bangku dengan lawan jenisku, aku bisa seenaknya di colek oleh teman laki-lakiku, aku bisa-bisanya di bodohi oleh mereka yang mengirimiku pesan singkat dan akhirnya aku mengotori hatiku, aku jadi jarang bangun pagi sepagi dulu, aku jadi jarang menghatamkan al-qur’an, aku jadi jarang berdzikir pagi, aku jadi sering bernyanyi daripada mengingat Tuhan, aku jadi tidak pernah menangis karena memaknai arti Al-Qur’an, aku jadi lebih banyak menghujat dari pada bersyukur, aku jadi lebih manja dari biasanya, aku tidak pernah shalat di awal waktu, aku jadi mudah menggampangkan sebuah dosa, aku juga jarang pakai kaus kakiku lagi, aku sekarang takut mengingatkan temanku. Karena aku : KOTOR.
            Dulu aku berfikir, aku tidak bisa hidup hanya dengan diam. Makanya aku menjadi orang yang super duper rame. Tapi aku jadi bukan seobrang wanita. Aku menjadi liar. Aku suka berteriak, aku suka melakukan hal yang membuat laki-laki menjadi senang menggodaku. Tapi aku sadar, bahwa ceria itu, tidak harus berlebihan. Aku tetap bisa tersenyum ,aku tetap bisa berjalan dengan santai dan ramah. Yang aku butuhkan saat ini hanyalah melembutkan hatiku. Memperbaiki tawakkalku, dan ikhtiarku. Ikhtiarkku untuk mejadi akhwat yang shalihah. Tidak perduli apa yang akan mereka katakan padaku. Jadi orang yang kalem, bukan berarti harus diam. Tapi aku bisa mengurangi intensitas tertawaku, intensitas lisanku dalam berteriak. Aku menyesal.
            Belajarku pun mulai kacau. Kapan aku belajar dengan sungguh-sungguh? Tidak pernah. Aku tidak punya niat yang tulus untukk berusaha belajar. Selalu di tunda, dan akhirnya, aku tidak melakukan apa-apa. Dan akhirnya pada saat nilaiku hancur, aku tertekan, kecewa, dan mutung. Tidak sepantasnya itu aku lakukan. Karena itu semua : SALAHKU! Aku bersalah telah tidak sungguh-sungguh. Aku bersalah sudah mengejar yang lain. Cinta.