Ia yang terakhir untuk saat ini. Yang sosoknya ku kagumi, yang kujadikan sebuah acuan pemikiranku. Yang caranya aku tiru, yang nyatanya tidak pernah menganggapku ada. Tapi aku bersyukur. Aku pernah mengenalnya.
Serambi masjid di malam hari, cukup itu yang bisa aku ingatkan.
Perpustakaan bangku dekat tangga, dari sinilah sudut pandang terbaik bisa tertangkap. Pertama kalinya aku diberikan ilmu mencekik itu. Fisika.
Waktuku sudah usai. Ini saatku untuk beranjak pergi. Aku sudah tidak berhak mempertahankan apa-apa yang bukan hakku. Aku sudah ikhlas melepaskan semuanya, kenangan itu, kisah indah itu, dan seluruh kekecewaan. Aku memilih pergi. Benar-benar pergi.
Aku tidak akan berucap maaf, kamu tidak suka itu. Aku tidak akan berharap, kamu juga tidak pernah memberikan harapan itu.
Apapun keputusan Alloh terhadap kita, aku yakin. Ini yang terbaik. Selamat tinggal perasaan itu, aku akan merindukanmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar