Ini di mulai kemarin, Kamis 27
Juni 2013
Aku harus
daftar ulang di Asrama Dasrus Shalihat. Asramanya para Akhwat, yang isinya
lebih dari indah. Keindahan atas ketaqwaan dan keimanan. Keindahan karena hukum
Alloh yang mengaturnya, karena suri tauladan Muhammad yang dijadikannya acuan.
Tapi aku belum siap melakukannya
Tidak bisa membayangkan,
aku diasuh oleh para kakak Akhwat dan Ummi Abi yang begitu Shalih dan
Shalihatnya. Dengan agenda yang banyak, dan padat. Dengan aturan yang disiplin
dan sedikit toleransi. Apalagi, aku masih kecil. Aku akan jadi yang termuda dan
terbandel disana nantinya.
Aku harus
belajar kesungguhan. Dari bangun pagi, sampai tidur lagi. Coba sekarang
bayangkan, setelah subuh, harus ikut kuliah pagi sampai entah jam berapa, kalau
ngantuk, harus berdiri. Catatan kuliah harus lengkap, gak boleh enggak. Kalau
memang gak dateng atau ijin, harus nyalin catetan temennya. Untuk apa? Itu
salah satu bentuk kesungguhan kita mencari ilmu. Kesungguhan kita sebagai
murid.
Lagi.
Shalat fardhu harus di masjid, setiap kamis dan sabtu harus piket kajian. Ini sifatnya
wajib, nggak bleh enggak. Kenapa? Ini salah satu kesunsgguhan kita membantu
Abi, menyambut tamu, dan mempersiapkan segala hal untuk para tamu yang akan
menuntut ilmu. Sekali lagi tentang kesungguhan.
More.
Kuliah malam di mulai ba’da isya’. Entah juga sampai jam berapa. Saya harus
siap menerima makul apa saja, dan itu sebuah keharusan. Sekali lagi, catatan
harus lengkap, dan tidak diperbolehkan tidur. Dengan catatan nilai kuliah juga
harus bagus, dan tidak ada kegiatan malam. Harus sudah di asrama sebelum
magrib. Ini berat. Belum lagi harus hafalan dan muroja’ah. Bisakah aku bertahan
disana???
Yang
lebih berat lagi itu, no Film! X_x It’s mean aku harus menghapus semua film2
yang ada di laptopku. Semua, tanoa terkecuali. Kalau enggak, laptopku akan di
sita, dan sebagainya. Untuk apa? Menghindari hal yang sia-sia. Kalau kita bisa
melakukan hal lain yang lebih manfaat kenapa harus nonton film? Dan masih
banyak aturan lain yang sampai sekarang belum bisa tak biasakan :( Tapi Alloh
maha Adil. Rasanya itu pengen nangis, pengen cerita, tapi sama siapa? Menggapai
cinta Alloh memang nggak mudah. Tapi harus seperti inikah?
Hari
berikutnya. Tepatnya hari ini. Aku berbahagia, pengumuamnnya sih di terima di
D4 kebidanan poltekkes kemenkes Jogjakarta. Tapi kenyataannya akumendaftar
sebagai Maba D4 keperawatan!! Ini gila. X_x Aku harus gimana??? Kalau nantinya
aku harus di diskulaifikasi karena kecerobohanku melingkari LJK bertulisakan D4
kebidanan, aku harus gimana? Aku harus melakukan apa untuk mempertanggungjawabkan
kecerobohanku? Aku inget bapak sama ibuk yang sudah berharap banyak padaku. Aku
benar-benar takut di disikualifikasi. Lalu apa yang harus aku katakan pada
petugas Poltekkesnya? Aku benar-benar tidak tahu. Aku bingung. Aku Cuma bisa
pasrah sama caranya Alloh yang Indah.
Spekulasiku
tentang takdir Alloh yang akan di berikan padaku :
1. Aku
di takdirkan untuk masuk kebidanan, karena menurut Alloh itu suit me the most
2. Aku
tidak ditakdirkan masuk Poltekkes dengan cara yang Indah.
3. Alloh
lebih menginginkanku untuk terus berdo’a agar aku tetep deket sama Alloh
4. Alloh
tidak mau membuatku terlea oleh hal-hal semacam ini.
Atau takdir yang
seperti apa yang akan aku dapatkan?? Wallahu’alam. Aku masih deg-degan
nungguinnya.
Dan
seandainya aku benar-benar sekolah di poltekkes. Mau tidak mau aku harus
belajar motor. Karena tempat tinggalku selanjutnya adalah : Darush Shalihat.
Belakang paska sarjana UGM. Aku bisa gila denga kenyataan seperti ini. Aku
takut x_x
Urusan cinta?
Sumpah nggak kober banget sama yang beginian sekarang. Ingetnya emang Cuma sebentar,
tapi begitu inget, tahannya lama banget. Ah, aku Cuma bisa pasrah sama
perasaanku aja. Aku Cuma bisa menikmati indah dan sakitnya. Cuma itu, gak
lebih. Aku sangat berterimakasih atas semua sikapnya yang baik. Aku rasa itu
cukup. Ecuali kemanusiaanku muncul. Aku ingin ia juga mencintaiku. Hahah, melow
sekali. Itu bukan Moli! Moli itu, wanita tegar, yang nggak kalah sama
cinta-cintaan. :)
USM UNY,
pengumuman SBMPTN, dan ujian-ujian lain yang membuatku.. Ah! Seperti di telan
gelapnya galau yang bertubi-tubi. Sebentar lagi ramadhan, dan aku belum memprsiapkan
apapun. Aku harus mencari tempat bernaung yang lain. Bukan diasrama ini lagi.
Aku sudah banyak merepotkan ummi. Aku harus gimana ya Alloh, harus gimana?
Hal-hal tadi
membuatku underpressure. Di bawah tekanan yang gila. Ya Alloh, aku padaMu.
Jum'at 28 Juni 2013, 22 : 52 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar