Jumat, 28 Juni 2013
Alloh Sedang Memahamkanku
Ini di mulai kemarin, Kamis 27
Juni 2013
Aku harus
daftar ulang di Asrama Dasrus Shalihat. Asramanya para Akhwat, yang isinya
lebih dari indah. Keindahan atas ketaqwaan dan keimanan. Keindahan karena hukum
Alloh yang mengaturnya, karena suri tauladan Muhammad yang dijadikannya acuan.
Tapi aku belum siap melakukannya
Tidak bisa membayangkan,
aku diasuh oleh para kakak Akhwat dan Ummi Abi yang begitu Shalih dan
Shalihatnya. Dengan agenda yang banyak, dan padat. Dengan aturan yang disiplin
dan sedikit toleransi. Apalagi, aku masih kecil. Aku akan jadi yang termuda dan
terbandel disana nantinya.
Aku harus
belajar kesungguhan. Dari bangun pagi, sampai tidur lagi. Coba sekarang
bayangkan, setelah subuh, harus ikut kuliah pagi sampai entah jam berapa, kalau
ngantuk, harus berdiri. Catatan kuliah harus lengkap, gak boleh enggak. Kalau
memang gak dateng atau ijin, harus nyalin catetan temennya. Untuk apa? Itu
salah satu bentuk kesungguhan kita mencari ilmu. Kesungguhan kita sebagai
murid.
Lagi.
Shalat fardhu harus di masjid, setiap kamis dan sabtu harus piket kajian. Ini sifatnya
wajib, nggak bleh enggak. Kenapa? Ini salah satu kesunsgguhan kita membantu
Abi, menyambut tamu, dan mempersiapkan segala hal untuk para tamu yang akan
menuntut ilmu. Sekali lagi tentang kesungguhan.
More.
Kuliah malam di mulai ba’da isya’. Entah juga sampai jam berapa. Saya harus
siap menerima makul apa saja, dan itu sebuah keharusan. Sekali lagi, catatan
harus lengkap, dan tidak diperbolehkan tidur. Dengan catatan nilai kuliah juga
harus bagus, dan tidak ada kegiatan malam. Harus sudah di asrama sebelum
magrib. Ini berat. Belum lagi harus hafalan dan muroja’ah. Bisakah aku bertahan
disana???
Yang
lebih berat lagi itu, no Film! X_x It’s mean aku harus menghapus semua film2
yang ada di laptopku. Semua, tanoa terkecuali. Kalau enggak, laptopku akan di
sita, dan sebagainya. Untuk apa? Menghindari hal yang sia-sia. Kalau kita bisa
melakukan hal lain yang lebih manfaat kenapa harus nonton film? Dan masih
banyak aturan lain yang sampai sekarang belum bisa tak biasakan :( Tapi Alloh
maha Adil. Rasanya itu pengen nangis, pengen cerita, tapi sama siapa? Menggapai
cinta Alloh memang nggak mudah. Tapi harus seperti inikah?
Hari
berikutnya. Tepatnya hari ini. Aku berbahagia, pengumuamnnya sih di terima di
D4 kebidanan poltekkes kemenkes Jogjakarta. Tapi kenyataannya akumendaftar
sebagai Maba D4 keperawatan!! Ini gila. X_x Aku harus gimana??? Kalau nantinya
aku harus di diskulaifikasi karena kecerobohanku melingkari LJK bertulisakan D4
kebidanan, aku harus gimana? Aku harus melakukan apa untuk mempertanggungjawabkan
kecerobohanku? Aku inget bapak sama ibuk yang sudah berharap banyak padaku. Aku
benar-benar takut di disikualifikasi. Lalu apa yang harus aku katakan pada
petugas Poltekkesnya? Aku benar-benar tidak tahu. Aku bingung. Aku Cuma bisa
pasrah sama caranya Alloh yang Indah.
Spekulasiku
tentang takdir Alloh yang akan di berikan padaku :
1. Aku
di takdirkan untuk masuk kebidanan, karena menurut Alloh itu suit me the most
2. Aku
tidak ditakdirkan masuk Poltekkes dengan cara yang Indah.
3. Alloh
lebih menginginkanku untuk terus berdo’a agar aku tetep deket sama Alloh
4. Alloh
tidak mau membuatku terlea oleh hal-hal semacam ini.
Atau takdir yang
seperti apa yang akan aku dapatkan?? Wallahu’alam. Aku masih deg-degan
nungguinnya.
Dan
seandainya aku benar-benar sekolah di poltekkes. Mau tidak mau aku harus
belajar motor. Karena tempat tinggalku selanjutnya adalah : Darush Shalihat.
Belakang paska sarjana UGM. Aku bisa gila denga kenyataan seperti ini. Aku
takut x_x
Urusan cinta?
Sumpah nggak kober banget sama yang beginian sekarang. Ingetnya emang Cuma sebentar,
tapi begitu inget, tahannya lama banget. Ah, aku Cuma bisa pasrah sama
perasaanku aja. Aku Cuma bisa menikmati indah dan sakitnya. Cuma itu, gak
lebih. Aku sangat berterimakasih atas semua sikapnya yang baik. Aku rasa itu
cukup. Ecuali kemanusiaanku muncul. Aku ingin ia juga mencintaiku. Hahah, melow
sekali. Itu bukan Moli! Moli itu, wanita tegar, yang nggak kalah sama
cinta-cintaan. :)
USM UNY,
pengumuman SBMPTN, dan ujian-ujian lain yang membuatku.. Ah! Seperti di telan
gelapnya galau yang bertubi-tubi. Sebentar lagi ramadhan, dan aku belum memprsiapkan
apapun. Aku harus mencari tempat bernaung yang lain. Bukan diasrama ini lagi.
Aku sudah banyak merepotkan ummi. Aku harus gimana ya Alloh, harus gimana?
Hal-hal tadi
membuatku underpressure. Di bawah tekanan yang gila. Ya Alloh, aku padaMu.
Jum'at 28 Juni 2013, 22 : 52 WIB
Rabu, 26 Juni 2013
Karena Engkau Memilih Perempuan Salihah
Terkadang
orang heran dan bertanya, kenapa harus mereka?
Yang
bajunya panjang, tertutup rapat, dan malu-malu kalau berjalan..
Aku
menjawab.. Karena mereka, lebih rela bangun pagi menyiapkan sarapan buat sang
suami dibanding tidur bersama mimpi yang kebanyakan dilakukan oleh perempuan
lain saat ini..
Yang
sama laki-laki-pun tak mau menyentuh, yang kalau berbicara ditundukkan
pandangannya.. Bagaimana mereka bisa berbaur…
Aku
menjawab.. Tahukah kalian.. bahwa hati mereka selalu terpaut kepada yang lemah,
pada pengemis di jalanan, pada perempuan-perempuan renta yang tak lagi kuat
menata hidup.
Hidup mereka adalah sebuah totalitas untuk berkarya di hadapan-Nya.. Bersama dengan siapapun selama mendatangkan manfaat adalah kepribadian mereka.. Untuk itu, aku menjamin mereka kepadamu, bahwa kau takkan rugi memiliki mereka, kau takkan rugi dengan segala kesederhanaan, dan kau takkan rugi dengan semua kepolosan yang mereka miliki.. Hati yang bening dan jernih dari mereka telah membuat mereka menjadi seorang manusia sosial yang lebih utuh dari wanita di manapun..
Hidup mereka adalah sebuah totalitas untuk berkarya di hadapan-Nya.. Bersama dengan siapapun selama mendatangkan manfaat adalah kepribadian mereka.. Untuk itu, aku menjamin mereka kepadamu, bahwa kau takkan rugi memiliki mereka, kau takkan rugi dengan segala kesederhanaan, dan kau takkan rugi dengan semua kepolosan yang mereka miliki.. Hati yang bening dan jernih dari mereka telah membuat mereka menjadi seorang manusia sosial yang lebih utuh dari wanita di manapun..
Sering
juga kudengar.. Mengapa harus mereka?
Yang
tidak pernah mau punya cinta sebelum akad itu berlangsung, yang menghindar
ketika sms-sms pengganggu dari para lelaki mulai berdatangan, yang selalu punya
sejuta alasan untuk tidak berpacaran.. bagaimana mereka bisa romantis?
bagaimana mereka punya pengalaman untuk menjaga cinta, apalagi jatuh cinta?
Aku
menjawab..
Tahukah
kamu.. bahwa cinta itu fitrah, karena ia fitrah maka kebeningannya harus selalu
kita jaga. Fitrahnya cinta akan begitu mudah mengantarkan seseorang untuk
memiliki kekuatan untuk berkorban, keberanian untuk melangkah, bahkan ketulusan
untuk memberikan semua perhatian.
Namun,
ada satu hal yang membedakan antara mereka dan wanita-wanita lainnya.. Mereka
memiliki cinta yang suci untuk-Nya.. Mereka mencintaimu karena-Nya, berkorban
untukmu karena-Nya, memberikan segenap kasihnya padamu juga karena-Nya… Itulah
yang membedakan mereka..
Tak pernah sedetikpun mereka berpikir, bahwa mencintaimu karena fisikmu, mencintaimu karena kekayaanmu, mencintaimu karena keturunan keluargamu.. Cinta mereka murni.. bening.. suci.. hanya karena-Nya..
Tak pernah sedetikpun mereka berpikir, bahwa mencintaimu karena fisikmu, mencintaimu karena kekayaanmu, mencintaimu karena keturunan keluargamu.. Cinta mereka murni.. bening.. suci.. hanya karena-Nya..
Kebeningan
inilah yang membuat mereka berbeda… Mereka menjadi anggun, seperti
permata-permata surga yang kemilaunya akan memberikan cahaya bagi dunia.
Ketulusan dan kemurnian cinta mereka akan membuatmu menjadi lelaki paling
bahagia..
Sering
juga banyak yang bertanya.. mengapa harus mereka?
Yang
lebih banyak menghabiskan waktunya dengan membaca Al-Qur’an dibanding ke salon,
yang lebih sering menghabiskan harinya dari kajian ke kajian dibanding
jalan-jalan ke mall, yang sebagian besar waktu tertunaikan untuk hajat orang
banyak, untuk dakwah, untuk perubahan bagi lingkungannya, dibanding
kumpul-kumpul bersama teman sebaya mereka sambil berdiskusi yang tak penting.
Bagaimana mereka merawat diri mereka? bagaimana mereka bisa menjadi wanita
modern?
Aku
menjawab..
Tahukah
kamu, bahwa dengan seringnya mereka membaca al Qur’an maka memudahkan hati
mereka untuk jauh dari dunia.. Jiwa yang tak pernah terpaut dengan dunia akan
menghabiskan harinya untuk memperdalam cintanya pada Allah.. Mereka akan
menjadi orang-orang yang lapang jiwanya, meski materi tak mencukupi mereka,
mereka menjadi orang yang paling rela menerima pemberian suami, apapun
bentuknya, karena dunia bukanlah tujuannya. Mereka akan dengan mudah menyisihkan
sebagian rezekinya untuk kepentingan orang banyak dibanding menghabiskannya
untuk diri sendiri. Kesucian ini, hanya akan dimiliki oleh mereka yang terbiasa
dengan al Qur’an, terbiasa dengan majelis-majelis ilmu, terbiasa dengan
rumah-Nya.
Jangan
khawatir soal bagaimana mereka merawat dan menjaga diri… Mereka tahu bagaimana
memperlakukan suami dan bagaimana bergaul di dalam sebuah keluarga kecil
mereka. Mereka sadar dan memahami bahwa kecantikan fisik penghangat
kebahagiaan, kebersihan jiwa dan nurani mereka selalu bersama dengan keinginan
yang kuat untuk merawat diri mereka. Lalu apakah yang kau khawatirkan jika
mereka telah memiliki semua kecantikan itu?
Dan
jangan takut mereka akan ketinggalan zaman. Tahukah kamu bahwa kesehariannya
selalu bersama dengan ilmu pengetahuan.. Mereka tangguh menjadi seorang
pembelajar, mereka tidak gampang menyerah jika harus terbentur dengan kondisi
akademik. Mereka adalah orang-orang yang tahu dengan sikap profesional dan
bagaimana menjadi orang-orang yang siap untuk sebuah perubahan. Perubahan bagi
mereka adalah sebuah keniscayaan, untuk itu mereka telah siap dan akan selalu
siap bertransformasi menjadi wanita-wanita hebat yang akan memberikan senyum
bagi dunia.
Dan
sering sekali, orang tak puas.. dan terus bertanya.. mengapa harus mereka?
Pada
akhirnya, akupun menjawab…
Keagungan,
kebeningan, kesucian, dan semua keindahan tentang mereka, takkan mampu kau
pahami sebelum kamu menjadi lelaki yang shalih seperti mereka..
Yang
pandangannya terjaga.. yang lisannya bijaksana.. yang siap berkeringat untuk
mencari nafkah, yang kuat berdiri menjadi seorang imam bagi sang permata mulia,
yang tak kenal lelah untuk bersama-sama mengenal-Nya, yang siap membimbing
mereka, mengarahkan mereka, hingga meluruskan khilaf mereka…
Kalian
yang benar-benar hebat secara fisik, jiwa, dan iman-lah yang akan memiliki
mereka. Mereka adalah bidadari-bidadari surga yang turun ke dunia, maka Allah
takkan begitu mudah untuk memberikan kepadamu yang tak berarti di mata-Nya…
Allah menjaga mereka untuk sosok-sosok hebat yang akan merubah dunia. Menyuruh
mereka menunggu dan lebih bersabar agar bisa bersama dengan para syuhada sang
penghuni surga… Menahan mereka untuk dipasangkan dengan mereka yang tidurnya
adalah dakwah, yang waktunya adalah dakwah, yang kesehariannya tercurahkan
untuk dakwah.. sebab mereka adalah wanita-wanita yang menisbahkan hidupnya
untuk jalan perjuangan.
Allah
mempersiapkan mereka untuk menemani sang pejuang yang sesungguhnya, yang bukan
hanya indah lisannya.. namun juga menggetarkan lakunya.. Allah mempersiapkan
mereka untuk sang pejuang yang malamnya tak pernah lalai untuk dekat
dengan-Nya.. yang siangnya dihabiskan dengan berjuang untuk memperpanjang nafas
Islam di bumi-Nya.. Allah mempersiapkan mereka untuk sang pejuang yang cintanya
pada Allah melebihi kecintaan mereka kepada dunia.. yang akan rela berkorban,
dan meninggalkan dunia selagi Allah tujuannya.. Yang cintanya takkan pernah
habis meski semua isi bumi tak lagi berdamai kepadanya.. Allah telah
mempersiapkan mereka untuk lelaki-lelaki shalih penghulu surga…
Seberat
itukah?
Ya… Takkan mudah.. sebab surga itu
tidak bisa diraih dengan hanya bermalas-malasan tanpa ada perjuangan…
Taipei , 02 Juni 2010
Di kutip dari email teman.
Senin, 24 Juni 2013
00 : 00 :'(
Malam ini saya sudah tidak tahan lagi. Ada yang ingin keluar untuk di ungkapkan. Dan malam ini juga saya bertekad untuk mensibukkan diri saya. Saya akan menghilangkan rasa ini, secepatnya. Saya sudah
TIDAK MAMPU LAGI
Saya akan menyerah. Menyerah saja. :'(
Selasa, 18 Juni 2013
Mbak Asa dan Mas Zia
Ini tentang kisahnya, Mbak Asa dan Mas Zia. Beliau berdua ini sebenarnya masih belia, tapi udah keren! Sangat keren. Ini sedikit tulisannya mbak Asa yang di posting di Facebooknya. Sumpah, so sweet banget.. Nget.. Nget.. :D
___________________________________________________________________
So sweet tenan, to? Pancen penak, kok semua-semua yang udah diatur sama Alloh ki. :)
Jadi, apa salahnya kita mentaati peraturan yang sudah di buat Alloh? Selamat memperbaiki diri, mol. Hehe
Cerita sedikit tentang proses pernikahanku
1 Desember 2012 Bapak mediator yang semoga kasih sayang Allah selalu memberkahi hidup beliau dan keluarga atas jasanya yang begitu besar kepada kami, Bp. Budi Ilmawan, datang ke rumah menyampaikan niat baik seorang lelaki solih untuk melamarku. Setelah perbincangan yang cukup lama dan serius, kesimpulan hari itu ialah bahwa aku memang belum ada yang mengkhitbah. Kemudian Bapak meminta lelaki yang berniat melamarku itu seminggu kemudian datang untuk Ta'aruf dengan Bapak dan Ibu.
Seminggu kemudian, tanggal 8 Desember 2012, datanglah lelaki itu untuk pertama kalinya ke rumah kami. Ya, pertama kali datang ke rumah, langsung mengutarakan niat baiknya melamarku di hadapan langsung Bapak. Masih ingat bagaimana groginya dia waktu itu dalam sikap dan tekadnya yang kuat saat berbincang dengan Bapak dan Ibu. Kemudian, kesimpulan hari itu adalah khitbah diterima dan diridhoi oleh Bapak dan Ibu, lalu seminggu kemudian adalah lamaran yang dihadiri keluarga besar kedua calon mempelai.
Sore hari ba'da asyar 16 Desember 2012, datanglah rombongan keluarga besar lelaki solih itu dari Bantul untuk menyatakan niat baik melamarku secara resmi. Pada hari itu juga ditentukan tanggal akad nikahnya.
11 Januari 2013 akad nikahpun tertunaikan dan kamipun halal. Alhamdulillah. Beribu doa terbang menuju kami, sungguh kami juga mendoakan bahwa doa-doa yang indah itu terpantul kembali kepada pemiliknya.
Well, aku tak pernah menyangka bahwa sahabat yang selama ini menjadi rekan kerja dalam Lingkar Komik, yang selama ini selalu biasa-biasa saja, yang terbilang cuek namun tetap baik, yang tak pernah memberikan satu kodepun selama kami saling berinteraksi, dengan beraninya datang langsung kepada Bapak untuk melamarku. Begitulah seharusnya laki-laki bersikap, ujarku dalam hati. Lelaki semesta harus mencontoh sikap suamiku ini!
Aku masih ingat ujarnya setelah kami menikah.
"Aku berniat untuk menikah Sa, bukan berniat menikah dengan siapa. Memang aku pernah berucap bahwa jika aku telah siap untuk menikah, perempuan yang akan aku lamar pertama kali adalah engkau, namun jika ternyata engkau bukan takdirku ya tak apa. Aku akan menikah dengan perempuan yang lain, yang telah Allah takdirkan denganku, karena memang niatku menikah, bukan menikah dengan siapa"
Hihihi, dan alhamdulillah memang Allah telah menuliskan jodohnya sebelum ia terlahir di muka bumi ini adalah aku. Perempuan yang pertama kali ingin ia lamar ketika ia telah siap untuk menikah. Kami benar-benar luruh dalam penuh syukur.
Alhamdulillah terbilang lekas proses kami. Jikalau bukan karena kasih sayang Allah maka semua ini takkan pernah terjadi. Terimakasih ya Rabb.
Dan kemudian kisah cinta kami yang bermulai tanggal 11 Januari 2013 ini akan berlanjut s/d menutup mata bahkan s/d di Surga (aamiin) lalu kami pun akan selalu hidup dalam penuh cinta kasih, karena Allah telah menganugerahi jiwa kami untuk selalu saling mencintai dan menyayangi. Aamiin.
cc: Suami tercinta Zia Ul-Haq ^^
1 Desember 2012 Bapak mediator yang semoga kasih sayang Allah selalu memberkahi hidup beliau dan keluarga atas jasanya yang begitu besar kepada kami, Bp. Budi Ilmawan, datang ke rumah menyampaikan niat baik seorang lelaki solih untuk melamarku. Setelah perbincangan yang cukup lama dan serius, kesimpulan hari itu ialah bahwa aku memang belum ada yang mengkhitbah. Kemudian Bapak meminta lelaki yang berniat melamarku itu seminggu kemudian datang untuk Ta'aruf dengan Bapak dan Ibu.
Seminggu kemudian, tanggal 8 Desember 2012, datanglah lelaki itu untuk pertama kalinya ke rumah kami. Ya, pertama kali datang ke rumah, langsung mengutarakan niat baiknya melamarku di hadapan langsung Bapak. Masih ingat bagaimana groginya dia waktu itu dalam sikap dan tekadnya yang kuat saat berbincang dengan Bapak dan Ibu. Kemudian, kesimpulan hari itu adalah khitbah diterima dan diridhoi oleh Bapak dan Ibu, lalu seminggu kemudian adalah lamaran yang dihadiri keluarga besar kedua calon mempelai.
Sore hari ba'da asyar 16 Desember 2012, datanglah rombongan keluarga besar lelaki solih itu dari Bantul untuk menyatakan niat baik melamarku secara resmi. Pada hari itu juga ditentukan tanggal akad nikahnya.
11 Januari 2013 akad nikahpun tertunaikan dan kamipun halal. Alhamdulillah. Beribu doa terbang menuju kami, sungguh kami juga mendoakan bahwa doa-doa yang indah itu terpantul kembali kepada pemiliknya.
Well, aku tak pernah menyangka bahwa sahabat yang selama ini menjadi rekan kerja dalam Lingkar Komik, yang selama ini selalu biasa-biasa saja, yang terbilang cuek namun tetap baik, yang tak pernah memberikan satu kodepun selama kami saling berinteraksi, dengan beraninya datang langsung kepada Bapak untuk melamarku. Begitulah seharusnya laki-laki bersikap, ujarku dalam hati. Lelaki semesta harus mencontoh sikap suamiku ini!
Aku masih ingat ujarnya setelah kami menikah.
"Aku berniat untuk menikah Sa, bukan berniat menikah dengan siapa. Memang aku pernah berucap bahwa jika aku telah siap untuk menikah, perempuan yang akan aku lamar pertama kali adalah engkau, namun jika ternyata engkau bukan takdirku ya tak apa. Aku akan menikah dengan perempuan yang lain, yang telah Allah takdirkan denganku, karena memang niatku menikah, bukan menikah dengan siapa"
Hihihi, dan alhamdulillah memang Allah telah menuliskan jodohnya sebelum ia terlahir di muka bumi ini adalah aku. Perempuan yang pertama kali ingin ia lamar ketika ia telah siap untuk menikah. Kami benar-benar luruh dalam penuh syukur.
Alhamdulillah terbilang lekas proses kami. Jikalau bukan karena kasih sayang Allah maka semua ini takkan pernah terjadi. Terimakasih ya Rabb.
Dan kemudian kisah cinta kami yang bermulai tanggal 11 Januari 2013 ini akan berlanjut s/d menutup mata bahkan s/d di Surga (aamiin) lalu kami pun akan selalu hidup dalam penuh cinta kasih, karena Allah telah menganugerahi jiwa kami untuk selalu saling mencintai dan menyayangi. Aamiin.
cc: Suami tercinta Zia Ul-Haq ^^
___________________________________________________________________
So sweet tenan, to? Pancen penak, kok semua-semua yang udah diatur sama Alloh ki. :)
Jadi, apa salahnya kita mentaati peraturan yang sudah di buat Alloh? Selamat memperbaiki diri, mol. Hehe
Perempuan Yang Baik Agamanya :D
Beginilah penjelasan perempuan yang baik agamanya menurut
Ust. Isham Muhammad Asy-Syarif di dalam bukunya yang berjudul Istriku
Bidadariku.
Perempuan yang agamanya baik adalah perempuan yang mengamalkan ajaran agama Islam secara penuh dan tidak sepenggal-sepenggal, yakni perempuan yang dapat meneladani kehidupan istri-istri Rosulullah SAW sebagai istri shalihah, yang jeli terhadap aib dirinya, memikirkan agamanya, selalu mengharap ridha Tuhannya, suaranya lembut, lebih banyak diam, pembawaannya halus, lidahnya terjaga, rasa malunya tinggi, menahan diri dari perkataan kotor, lapang dada, memiliki kesabaran yang tinggi, banyak bersyukur, penyayang, pembersih, teguh, dermawan, menyenangkan, tidak suka mengumbar hawa nafsunya, perbuatannya terpercaya, dan hatinya penuh kasih sayang.
Perempuan yang shalihah juga dikenal dengan sifatnya yang tidak boros, tidak menyukai hal-hal yang makruh, tidak angkuh, menjaga harga diri, mencintai keluarganya, menggauli suaminya dengan lembut, memberikan pipinya untuknya, menyayanginya dengan tulus, merindukannya ketika tidak ada, merasa senang ketika melihatnya, dan memahami posisinya sesuai yang digambarkan Allah SWT.
Apabila perempuan telah memiliki sifat-sifat istri shalihah sebagaimana yang diajarkan oleh agama Islam, maka dia telah memilik sifat-sifat sempurna dalam kehidupannya.
Jika demikian, maka ia akan menjelma menjadi bidadari dunia bagi suaminya, ibu yang disayang oleh anak-anaknya, menantu yang didamba oleh mertua, tetangga yang menyenangkan, guru yang bijaksana bagi muridnya, dan harapan bagi masyarakat, agama, dan negaranya.
Demikian juga, jika lelaki memiliki sifat-sifat suami shalih, maka ia akan menjadi layaknya pemuda surga bagi istrinya, ayah yang dihormati oleh anak-anaknya, menantu yang diidam mertua, dan tentu saja dia adalah harapan bagi masyarakat, agama, dan negaranya.
-Dikutip dari buku Istriku Bidadariku, dengan sedikit perubahan. :)
Perempuan yang agamanya baik adalah perempuan yang mengamalkan ajaran agama Islam secara penuh dan tidak sepenggal-sepenggal, yakni perempuan yang dapat meneladani kehidupan istri-istri Rosulullah SAW sebagai istri shalihah, yang jeli terhadap aib dirinya, memikirkan agamanya, selalu mengharap ridha Tuhannya, suaranya lembut, lebih banyak diam, pembawaannya halus, lidahnya terjaga, rasa malunya tinggi, menahan diri dari perkataan kotor, lapang dada, memiliki kesabaran yang tinggi, banyak bersyukur, penyayang, pembersih, teguh, dermawan, menyenangkan, tidak suka mengumbar hawa nafsunya, perbuatannya terpercaya, dan hatinya penuh kasih sayang.
Perempuan yang shalihah juga dikenal dengan sifatnya yang tidak boros, tidak menyukai hal-hal yang makruh, tidak angkuh, menjaga harga diri, mencintai keluarganya, menggauli suaminya dengan lembut, memberikan pipinya untuknya, menyayanginya dengan tulus, merindukannya ketika tidak ada, merasa senang ketika melihatnya, dan memahami posisinya sesuai yang digambarkan Allah SWT.
Apabila perempuan telah memiliki sifat-sifat istri shalihah sebagaimana yang diajarkan oleh agama Islam, maka dia telah memilik sifat-sifat sempurna dalam kehidupannya.
Jika demikian, maka ia akan menjelma menjadi bidadari dunia bagi suaminya, ibu yang disayang oleh anak-anaknya, menantu yang didamba oleh mertua, tetangga yang menyenangkan, guru yang bijaksana bagi muridnya, dan harapan bagi masyarakat, agama, dan negaranya.
Demikian juga, jika lelaki memiliki sifat-sifat suami shalih, maka ia akan menjadi layaknya pemuda surga bagi istrinya, ayah yang dihormati oleh anak-anaknya, menantu yang diidam mertua, dan tentu saja dia adalah harapan bagi masyarakat, agama, dan negaranya.
-Dikutip dari buku Istriku Bidadariku, dengan sedikit perubahan. :)
Mbak Asa Gupita Lizadi
Langganan:
Postingan (Atom)