Selasa, 27 November 2012

Biarkan Aku Hidup



Ketegangan hari ini di mulai
Dari riak-riak kesombongan
Membangun kegembiraan fana
Meruntuhkan kebahagiaan
Aku lesu
                Payah
                Aku ini bodoh
                Aku berpayah-payah hanya untuk sekedar memberi tahu kalian
                Bahwa aku : Payah
Bejat
Aku ini munafik
Aku bermunafik ria agar kalian tahu
Bahwa aku : Kurang Ajar
                Ampuuuuuuun
                Ijinkan aku hidup, kawan
                Biarkan aku bernafas
                Bantu aku menata kembali mozaik-mozaik kehidupan
                Yang telah kurampas haknya untuk lurus
                Yang telah ku nodai kemurniannya
Tolong selamatkan aku,
Bantu aku lolos dalam lumpur kehinaan
Kalian ragu?
Aku punya cinta
Aku mencintai kalian karena Alloh,
                Kalian bertanya apa guna cinta?
Sekali lagi aku tegaskan,
Karena Alloh aku mencintai kalian!
Aku percaya, kalian akan membawaku pada Alloh
Pada Rahmat-Nya yang ku rindui
Menuju keindahan-Nya di setiap jengkal
Langkah kita
Silahkan caci, saat ini
Saat-saat aku memuarakan segala urusanku untuk Tuhanku
Hati tidak bisa mengelak
Tanyakan sendiri padanya,
Mimpiku ada di tangaku
Tapi mimpiku percaya pada kalian
Aku mencintaimu, kawan


dibuat untuk memenuhi tugas Bahasa Indonesia membuat Puisi ^.^ karya sendiri. hehe
Maulia Hikmah
               

Belum ku Beri Judul



Aku nista, Aku bersalah
Tuhan, apa mauku?
Mata ini tidak bisa membohongi hati
Sesak di desak dosa-dosa
                Teman, percayalah ini bukan karena kalian
                Ini syetan
                Syetan yang lancang memasuki hati-hati suci
                Menodainya hingga serupa comberan
                Bau dan Jijik
Lelah
Batu raksasa itu menindihku
Aku sulit bernafas, Aku sulit berjalan
Lumpur itu menghajarku
Aku sulit bangkit, Aku sulit melihat
Dan mengenali, siapa aku?
Siapa Tuhanku?
                Rasanya aku tidak mampu
                Sudah siang-malam aku bergelut
                Dan korban-korban sudah berjatuhan di tangan ini
                Kalian tahu? Tanpa hasil
                Kosong, hampa.

Senin, 26 November 2012

Aku Pikir, Ini Semauku :D

Senin, 26 November 2012
Pukul 16:57 WIB 

DEAR MY FAMILY

Ketika aku mengalami keputus asaan
Senyuman kan jadi kekuatan tuk bangkit
Ketika aku butuh tempat tuk bertahan
Cinta kan berikan rasa tegar
Ketika aku menangisi masa laluku
Peluk kan henti kesedihan

Kita memiliki mimpi yang sama
Mimpi yang ingin kita raih dan menunjukkan pada dunia
Mengatakan pada mereka bahwa kita bisa
Membanggakan nama kita agar mengakui siapa kita

Kalian memberikan sebuah hal indah
Jadikan kita satu dan kuat
Dengan senyuman, kebahagiaan, kekuatan, dan cinta
Sadarkan bahwa kita adalah keluarga
Terima kasih atas semua itu
Aku mencintai kalian semua
Nisrina Akbar Rizky Putri
XIIA1 / 12


Sayang

Entah kepada siapa ia di tuju
Entah pada siapa ia di dedikasikan
Maafkan aku
Aku yang lancang menafsirkan semauku
                        Sayang, aku mencintaimu dengan sederhana
                        Seperti tinta yang setia membuat kertas kosong menjadi bermakna
Seperti warna yang membuatnya jadi lebih indah
Dan cinta yang membuatnya jadi lebih berharga
Sayang, aku bahagia bukan main
Tapi sedih tak terperi
Mengingat jalan yang kita lalui terlalu mulus
Terlalu sederhana
Hingga kita tak sadar
Mimpi kita tak sebesar atom
                        Sayang, Alloh Maha Tahu
                        Karena khilafku bisa saja kita bersama-sama mati
                        Karena kebaikanmu bisa saja kita bersama-sama hidup
                        Ingat Sayang, ada Alloh yang menjadi saksi perjuangan kita
Ingat Tangan Alloh berkuasa merenggut mimpi kita
Atau Alloh akan menyulapnya dalam sekejap kebijakan
Kun Fayakun
                        Sayang, hati yang bersatu padu karena Alloh
Akan di berkati, dicintai dan di sayangi
Oleh pemilik isi bumi
Tahukan, kalau Pemilik bumi sudah mencinta?
Maafkan aku,
Aku perlu rantai emosi dan segenap tali kemauan
Agar suasana kasih tidak ternodai
Maafkan aku yang sering merusak dan mengotori
Semua tentang kita
Aku mencintaimu selalu, sayangku.

Di dedikasikan untuk puisi Karya Nisrina di atas, untuk mereka yang ada di sekitarku, yang membuat hidupku lebih bercahaya, lebih hidup dan lebih.lebih.lebih lagi. Aku menyayangimu, Sayang.

Minggu, 25 November 2012

Palestina Versus Israel: "Cinta Mati Versus Takut Mati"

Bismillahirrahmanirrahim
Oleh Abu Asybal Usamah

Beberapa hari telah berlalu “perang” antara Palestina, yang diwakili fraksi-fraksi jihad terutama brigade Al-Qassam, dengan Israel. Pada dasarnya, perang ini bukanlah perang antara Palestina dan Israel, tapi Islam dengan Yahudi. Hal ini telah disinyalir oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam

لا تقوم الساعة حتى تقاتلوا اليهود، حتى يقول الحجر وراءه اليهودي: يا مسلم هذا يهودي ورائي فاقتله
“Tidak akan datang hari kiamat hingga kalian (muslim) memerangi Yahudi. Hingga berkata batu yang di belakangnya yahudi ‘wahai muslim, ini yahudi di belakangku, bunuhlah ia’” ( Al-Jami’ Ash-Shaghir no 7414) dan hadits yang senada juga diriwayat Imam Muslim.

Rabu, 14 November 2012, menjadi hari dimana seolah-olah warga Palestina, terutama brigade Izuddin Al-Qassam, merasa seperti disiram “bensin” akibat syahidnya salah satu simbol perjuangan Palestina, komandan Ahmad Al-Ja’bary. Selang beberapa saat, brigade Izuddin Al-Qassam mengirimkan 45 roket buatan sendiri ke kota Be’er Sheva. Kemudian disusul “pengiriman” roket-roket ke Tel Aviv.

Genderang perang telah di tabuh. Israel hanya mampu melancarkan serangan lewat pesawat-pesawat pengintai. Hal yang sama juga ia lakukan ketika membunuh Syaikh Ahmad yasin -rahimahullah- dan Dr Abdul ‘Aziz Al-Rantisi - rahimahullah -, kini disusul oleh Ahmadain, Komandan Ahmad Sa’id Khalil Al-Ja’bary dan komandan Ahmad Abu Jalal.

Ketakutan melanda warga Israel hingga tentara mereka pun merasakan hal itu. Hal itu Nampak dalam beberapa video yang diunggah di YouTube, menggambarkan ketakutan mereka. Sampai-sampai, tentara yang berada di pangkalan militer tidak menemukan tempat berlindung yang bagus. Tenda saja mereka anggap tidak cukup mengamankan mereka. Maka, mereka mencoba sembunyi di kamar mandi dan toilet yang berada di pangkalan.

Hal ini menjadi nyata, ketika sirine peringatan, ketika datangnya roket-roket Izuddin Al-Qassam, dibunyikan. Ketakutan, histeris, isak tangis dan teriakan menggema, terutama di Tel Aviv. Kalau kita melihat kondisi ini, maka ingatan kita akan dihantarkan pada surah Al-Hasyr ayat 14

“ Mereka tidak akan memerangi kamu dalam keadaan bersatu padu, kecuali dalam kampung-kampung yang berbenteng atau di balik tembok. Permusuhan antara sesama mereka adalah sangat hebat. Kamu kira mereka itu bersatu, sedang hati mereka (yahudi dan munafiqin) berpecah belah. Yang demikian itu karena sesungguhnya mereka adalah kaum yang tidak mengerti.”

Sedangkan kaum muslimin, mereka rindu akan kesyahidan dan rindu akan janji Allah. Rasulullah (dalam riwayat Imam Ahmad) pun merindukan syahid:

“Demi jiwaku yang berada dalam genggaman-Nya. Aku cinta berperang di jalan Allah lalu terbunuh, kemudian berperang lagi lalu terbunuh, kemudian berperang lagi lalu terbunuh”

Gambar-gambar anak-anak gaza selalu menghiasi media, yang menggambarkan jiwa ksatria maju tanpa takut menghadapi moncong-moncong senjata Israel. Mereka tidak takut, karena mereka yakin akan janji Allah. Mereka siap untuk perang, karena mereka telah ditempa diatas kehidupan yang keras. Mereka hidup datas puing-puing reruntuhan. Ya, mereka terbiasa dengan itu. Sedangkan yahudi? Mereka hanya cinta kehidupan. Mereka tidak ingin merasakan kesengsaraan dan ingin mnikmati hidup. Maka sungguh sangat beda, mereka yang cinta kematian melawan mereka yang takut kematian.

Wallahu Ghalibun ‘ala amrihi walakinna aktsrannasi la ya’lamun

Minggu, 04 November 2012

Masa Lalu

Seorang Uztadz mengirimkan kata-katanya di dinding facebookku. Dengan penuh kesadaran aku menangis, dan tumpah hingga magrib datang. Kata-katanya yang jujur, membuatku malu akan keadaanku saat ini. subhanalloh, aku dulu pernah seperti ini..
 
MAULIA MENGAJARIKU CINTA

Masih terlihat sangat jelas wajah Lia, sapaan dari Maulia Hikmah saat duduk di bangku kelas 6 SDIT Ihsanul Fikri di Kota Magelang. Sang guru mencoba mempertajam kembali ingatan 6 tahun yang lalu, dan dari situ nampak semakin jelas bagaimana sosok dan karakter yang melekat pada dirinya. Sungguh tak pernah kujumpai wajah lesu maupun sifat kaku pada bocah ini. Lugunya sang bocah masih nampak jelas dari gaya bicara dan cara dia berbusana. Perasaannya tulus seperti mentari yang disaat terbit dan terbenamnya selalu memberi pesona. Sebab itulah, teman-temannya merasa nyaman bergaul dengannya.
Sore hari yang cerah, nampak sang surya akan segera pamit untuk berbagi cerah, karena pada saat itu malam akan segera datang. Dan tanpa disadari waktu begitu cepat berlalu. Hari demi hari sang guru menjadi sangat akrab dengan sang bocah, sehingga banyak kisah yang tercurah yang terrekam kuat di kepala.
Dibalik badannya yang kurus dan kering, banyak potensi dan prestasi yang dimiliki sang bocah. Sederhana, hormat dengan yang lebih tua dan sopan dalam bertutur kata sangat melekat jelas pada diri sang bocah. Profil itulah yang kemudian memberikan banyak inspirasi bagi sang guru yang saat itu baru dua tahun menjadi seorang guru.
Sebagai guru tahfidz Al quran, sang guru sangat malu karena bisa dibilang lebih banyak sang bocah dalam bermurajaah. Karena itulah asa sang guru mulai menguasai jiwanya untuk kembali menata menjadi seorang guru tahfidz yang sesungguhnya. Sang guru sangat berterima kasih kepadanya, karena darinya sang guru bisa belajar kesederhanaan, menjaga tutur kata, berkasih sayang, bahkan menghargai pendapat orang lain dimanapun, kepada siapapun dan kapanpun.
Terima kasih nak, atas cinta yang kau berikan. Dengan kepercayaanmu aku belajar untuk tidak menyianyiakan kepercayaan, dengan kesederhanaamu aku belajar menerima, dengan keceriaamu aku belajar untuk tabah, dan dengan semangatmu aku belajar untuk maju menjadi seorang guru yang senantiasa dirindu karena Ilmu.
 
Subhanalloh, pak. Saya menangis saat ini. Banyak kemunduran terjadi pada diri ini. Cinta Alloh yang pernah sempat mampir kini terasa hampa. Banyak puing2 kisah masa lalu yang kembali saya punguti untuk memperbaiki diri. Kejahiliyahan yang sudah lama menyelimuti membuat hati ini tidak pernah tenang, senantiasa gundah dan hakikatnya selalu mencari. Tapi saya sudah lelah, pak. Saya tidak kunjung menemukan apa yang harus saya lakukan. Saya sudah terlalu banyak larut, terbawa dan jatuh. Untuk bangkit saya butuh kekuatan lain. Alloh sedang mengunji hambaNya yg kotor ini. Mungkin Alloh memberikan sekian banyak peristiwa nista pada saya agar saya bisa membedakan mana yg benar dan mana yang salah. Terimakasih pak Imam Sadzali, kembali mlecutkan semangat saya untuk bisa lebih baik di tengah kefuturan ini. Semoga Alloh selalu malimpahkan Rahmat-Nya untuk pak Imam dan keluarga. Jzakalloh khoiron katsir, pak. =D

Tapi, pak. sekarang saya udah nggak kurus kering lho. -___-'