Sedikit demi sedikit terkikis oleh rasionalitas makhluk yang sedang kasmaran akan kasih.
Laku dan peran berkiblatkan pada dia, si pemilik hati.
Katanya ini, katanya itu...
Tiada nyata dalam maya, nona.
Ilusi yang seolah nyata hanya fatamorgana cinta.
Jodoh, hal tabu untuk di bayangkan, bahkan di pikirkan.
Aku sudah acuh terhadapnya. Cinta.
Tapi kemunafikan mecuat dan berkata, kamu memiliknya saat ini.
Terkutuk sudah tabiatku
Meletakkan pandangan pada kasta
Kenapa bulir-bulir cinta yang mencuat?
Bukan tiang-tiang harapan masa depan yang tertancap?
Alloh, hamba durhaka tak terbendung.
Alloh, bagikan sedikit petunjukmu untukku.
Apa yang harus aku lakukan?
Senin, 24 September 2012
Setelah kehilangan harapan
hahahaha,,
BalasHapusngomongke sopo e mb??
ngomongke km raf.. *eyaaa'*
BalasHapus