Rabu, 27 Juni 2012
Air Mata
Hal yang tetap ada di dunia ini adalah perubahan. Karena hidup itu seperti roda yang berputar. kadang ada di posisi teratas, maupun posisi yang paling bawah. Ini namanya sebuah keadilan Tuhan. Allah memberikan kepada setiap orang bermacam-macam cobaan sesuai dengan kemampuannya. tinggal bagaimana sang hamba bisa menyikapinya dan bertindak adil pada hidupnya.
Sebuah metamorfosis hidup bermula saat aku mulai menenggelamkan diri pada lautan cinta Rabb-ku. Di masjid mujahidah, di tengah hamparan padi dan di kelilingi gunung-gunung dengan suasana Asri. benar-benar nikmat. Hanya satu yang merusak kanikmatan itu. katika aku iri terhadap ibadah orang lain, atau aku yang terlalu sombong menganggap bahwa ibadahku yang paling baik. Hampir menitih airmataku saat aku ingat masa-masa itu. Bersama orang-orang yang begitu hebatnya berlama-lama memadu cinta dengan Tuhannya di masjid ini. Hingga pada detik-detik terakhirku berada di sana, kita mengabadikan momen yang jarang bisa aku temui di kehidupanku yang sekarang. Tahun 2012.
Setelah merasa terpenjara selama 3 tahun, dan merasa harus memilih tempat lain untuk menuntul Ilmu, akhirnya aku berhasil bebas. Dengan nem yang tidak luar biasa, Allah menunjukkan kehendaknya dan benar-benar memenuhi permintaanku untuk masuk ke sekolah yang aku inginkan. Allah menjawab do'aku. Satuhal yang bisa di ambil sebagai pelajaran : lakukan istikharah. Jangan gegabah melangkah, dan jangan gegabah untuk berdo'a. Tapi apa boleh buat, percaya saja bahwa Allah sudah memberikan sekolah yang tebaik untukku.
Air mataku menetes lagi saat aku mengingat masa-masa indah itu. Masa-masa saat ukhwah itu di eratkan dan kita bersama-sama saling mengingatkan. Masa-masa saat aku masih menjaga izzah itu, menjaga mata ini untuk tidak melihat hal-hal yang tidak berhak untuk di lihat, menjaga langkah-langkah dan seluruh perkataanku agar aku bisa melampaui ujian akhir dengan baik. Entah apa yang ada di balik ketentuan Allah ini. Yang jelas, sudah dua tahun berlalu sejak aku memutuskan untuk berhijrah. Semoga.
Bersambung. Aku masih lelah.
Selasa, 12 Juni 2012
Tetap dalam kesyukuran
Tulisan ini di
awali oleh hal-hal yang tidak berguna untuk terus di pi kirkan tulisan ini
sebagai awal dan akhir sebuah perasaan semu yang akan berakhir setelah tulisan
ini berakhir. Ini sebuah cinta. Cinta ini berawal dari sikap seorang adam yang
memberikan perhatian yang lebih. Dan sikap seorang hawa yang terlalu toleran
terhadap sikap sang adam. Tidak ada hawa yang mampu bertahan menahan benteng
hatinya ketika seorang adam yang menerpa hati sang hawa berkali-kali dengan
buaian kata-kata yang tidak semestinya keluar dari seorang teman. Sang adam tak
henti-hentinya memperlakukan sang hawa sebagai seorang yang spesial, menyanjung
dan membawanya ke langit yang tak terbatas. Maha Besar Allah ketika sang hawa
kemudian jatuh pada lubang yang sama. Mencintai sang adam yang belum saatnya
untuk di cicipi rasa manis cintanya saat ini. Tapi terlambat, kejadian yang
sama terulang kembali. Sang Hawa jatuh cinta.
Ironisnya,
sang Adam mencintai perempuan lain yang lebih istimewa. Jauh ketimbang sang
Hawa sang amat hina dan kotor ini di hadapan Tuhannya. Kembali berkali-kali
Hawa menyadari satu persatu kesalahannya. Kesalahannya ketika ia mencintai sang
Adam. Hawa merasakan kehinaan yang luar biasa saat ini. Hawa merasakan betapa
hinanya ia ketika ia mau pergi hanya bersama adam. Ketika ia hanya mampu
melihat Adam sebagai seorang yang patut untuk di sayangi.
Hingga
pada suatu hari Adam benar-benar meninggalkannya. Adam pergi menyatakan
perasaanya kepada perempuan yang di cintainya. Sang Hawa merasa sakit, tapi
rasanya tak se-sakit ketika mengenang apa yang dulu telah terjadi sebelumnya.
Perlahan tapi pasti, sang Hawa mencoba membenahi hatinya hingga sekarang.
Rasanya ingin marah, tapi pada siapa? Rasanya ingin menangis, tapi mengadu pada
siapa? Hawa sudah terlalu malu pada Tuhannya ketika ia harus meminta hal-hal
yang menjijikan seperti ini pada Tuhannya. Melihat perempuan yang di cintai
orang yang kita cintai bukan hal yang mudah. Apalagi untuk menyayanginya. Sang
Hawa sedang berusaha sekuat tenaga untuk melakukannya, mencintai perempuan itu.
Usaha ini
membuahkan hasil, perlahan hawa semakin menyayanginya sebagai saudaranya.
Saudara seiman, saudara yang seharusnya saling mengingatkan. Tapi tidak lagi.
Aku dan saudara perempuanku itu sudah kehilangan izzah sebagai seorang
muslimah. Tapi hanya Allah yang maha mengetahui kebaikan seseorang, antara kita
bertiga, hanya Allah yang tahu yang mana yang paling baik di sisi Allah.
Masalah yang terjadi adalah ketika sang Hawa melihat Adam. Ada rasa benci yang
menyusupi hati, yang menggerogoti simpati yang bersemai dalam hati. Benar-benar
sudah gila. Haruskah Hawa membenci Adam? Tidak. Sudah di tanamkan dalam diri
Hawa saat ini. Ia akan mencintai dirinya sendiri, lalu ia akan cintai yang
lain.
Ini
salah sang Hawa, kenapa Hawa begitu bodohnya mau mengenal sang Adam? Kini
keadaan sudah berubah. Atau akan dirubah! Jika Hawa itu aku, Aku akan
benar-benar rela dan benar-benar akan pergi. Aku punya harga diri. (^.^)
Sabtu, 02 Juni 2012
Narrative - Imagination Story
Belajar Menulis Berbahasa Inggris. ^.^
LUNA
In
the One Night.
“Good Night dear, had a nice
dream. I love you” Said Jack to his daughter lovely. “I love you too daaaad” ,
Luna was feel asleep. She wanted to close her eyes quickly. Jack leave luna slowly. Luna is 8th
years old, she is a brave girl and a good daughter. Jack and Luna, they lived happily without Michele
as the mom of Luna and the wife of Jack. Nothing special that’s would going to
happen, until in the middle of that night, a big light appeared from the bookshelf.
Luna woke up and open her eyes slowly. An old book was shine, it’s looked like
the book was know that this was the time for Luna to had a journey.
Luna Very anxious, so she took
the book and tried to found something that make the book shine brightly.
“Wuuuusssh... “, many dust flied on the book. “I never look this book before? When did my dad buy this?”. She opened the book carefully. Luna tried to read the book
words to words, and suddenly a big bang happen. A wind rotated very fast, brought Luna
from her comfortable room to the wide ground with many flowers and sunshine.
“This is a good scenery,” she said. Luna was very happy. She running like a childish girl.
But just now, Luna realized that she was alone there. She lost the book during she ran. “How can i go home
without that book?” She almost cried because of this.
“Ow...!” She flew down on the ground and stumbled on a book.
She was very
happy. Because the book was found in front of her. Without no more thought, she
continued to
read the book. Without any expectation, Luna became a very beautiful woman. All of the things
around her were changing. A river, forest, an a smell village apeared in front of her. She
continued her
reading again and didn’t care about anythings that happened around her. “This is only a dream.. This is only
a dream..” she calm herself. A big bag and a small house apeared around her. More and
more, all of her environment were all changing. Oh God! It’s darker than before. “I’m still dreaming.. I’m still
dreaming..” then she pinch her arm. “Aw.. It’s sick.. so then, I’m not dreaming
anymore??? Where I’m???!!!” She scream loudly. “So, this is my bag, my bedroom,
my bathroom, my kitchen, and this is my house? Wow! How wonderful It’s..” she
touch everything in the house. And in the head of the door are written : ‘Luna
Lovegood’. It is her name.
Because she was very bored, she took a
walk and had some breath after she cleaned her house. She went to the village. But,
stangely she felt something that didn’t going well. All of children on that village couldn’t go out as their want.
They only could see another people from the window. Luna didn’t know what
happen in the village. So she entered to one of the restaurant and asked the waitress. Unfortunately, nobody wanted to tell luna what’s
going on. But, luna still believed that something bad happened this time.
“Don’t use this way?” Luna thinks that by this way, she would find
something. “hey…” In he middle of the way, she was shocked by a child. “ Do you
want to visit my house, sis? My name is Albert. “If it’s allowed, my name is
Luna”, Luna replied friendly. “ Yeah of course.” The house was dark and dirty.
But with Albert smile, Luna didn’t realize it yet. They’ve a lot of talk and
they played together. It’s almost evening, I think. I should go home. Thanks
for all. Luna go back home and hed e sleep early.
In the next morning, a boy was died because he
killed himself by falling down from his house. Everyone thought that this is
because of Luna want to the dark house. Luna was frustrated. She always went to
the ‘dark house’ when everyone began to bullying her and accused her as a
murder. Luna always felt relaxed when she went to the ‘dark house’. But every time
when Luna back from the ‘dark house’ many boys and girls was died. All of them
killed themselves. Luna thought twice ang bravely, she asked to Albert about
this kind of problem. “ Why all of children in this village kill themselves
every time I back from here?”. Albert bowed and silent, he dissapeared . the
‘dark house became dark and darker. Luna was brought to the time that Albert was murdered by her adoptive mother
in the lake near the house. His mother cannot save Albert and then she killed
herself together with Albert’s adoptive mother.
Luna was crying. Luna ran away to the lake
and found a hat. She swim to the hat and divided to the bottom of the lake. She
found Albert! She brought Albert to his house. And show the corpse of Albert to
the host of Albert’s mother. The old book take Luna back.
“Good morning, Luna.” Jake woke Luna up
harmly. “this is the first time to you to go to the Junior high school. Lets
prepare Luna.” “Okay daaad.” Luna was surprized. She become a child again. Without
the ‘dark house’ and not in the weird village. She was very happy and statisfied
that all of problem is solve. After she was ready to go to school, a boy came
to her house. “ Hello sir, and sist. Welcome to London. I’m Albert, your new
neighborhood. This is a cake from my mother. “ Luna shocked and scream. “Aaaaaaaaa!”
Langganan:
Postingan (Atom)